top of page

Pak Gondrong - Tukang Parkir Fatmawati

“Kalau untuk perapihan, ya paling merapikan ojol dan pejalan kaki.”

Diluar penampilannya yang sangar, Pak Gondrong sangat ramah. Semua pelanggan yang berinteraksi dengannya juga memperlihatkan keakraban yang serupa. Beliau sudah berjaga disini sejak 2021. Bersama ketiga rekannya, mereka menjaga ratusan motor selama 24 jam. Melewati masa kritis pandemi, kini pemasukan parkiran mulai membaik, ditandai oleh ramainya karyawan yang kembali ngantor dengan menumpangi MRT.


Sejak kapan ada parkiran motor ini, pak?

Parkiran ini baru dibuat setelah MRT, pas-nya lupa, tapi saya sudah disini sejak setahun lalu (2021). Tadinya hanya beberapa motor saja, belum serame ini. Dulu kan pada parkir di tanah sebelah semua, lalu ditutup. Akhirnya tanpa perlu dipromosi ya pada kemari.


Ditutup kenapa, dan apa parkiran ini juga rawan ditutup?

Kurang tahu detailnya. Tapi sebelah yang punya tanah PT, kalau yang ini perorangan jadi tidak ada masalah. Kapasitas motor disini sekitar 230-an. Yang jaga disini tidak saya sendiri, ada tiga orang lain. Ada kamera pengawas juga, selama ini nggak ada kasus.


Kalau motor yang parkir diluar rame-rame (depan tanah kosong) biasanya motor petugas keamanan MRT atau petugas yang jaga tanah kosong itu. Disini parkir 5.000 seharian sampai jam 10 malam, lebih dari itu kena charge. Kalau nginep semalam 10.000, jadi untuk sehari-semalam total 15.000.


Waktu pandemi seperti apa?

Waktu pandemi sepi, sekarang baru mulai rame lagi. Beberapa bulan yang lalu (saat PPKM) itu sepi, paling 70 motor sampai 100 motor saja.


Kalau sore disini rame ojol? Ada pengaruh ke usaha parkiran ini?

Nggak, tapi itu ngaruh ke warga. Terutama orang komplek pada komplain. Bahkan kadang ada dishub kesitu ngatur, satpol PP juga, kalau lagi parah-parahnya.


Disini kan pedagang banyak, biasanya orang nongkrong dimana?

Karyawan biasa di kafe, kalau orang parkiran sini paling warung-warung sini.


Disini sistem bagi hasil seperti apa pak?

Kalau yang punya tanah dapet separuh. Separuh lagi kita bagi empat. Jadi waktu cuma 70 motor, bayangin aja sekecil apa pemasukannya.

Kalau parkiran lagi penuh, kemana lagi motor sisa?

Paling dipepet-pepet ke pinggir jalan.


Apa harapan tentang area MRT?

Terus berjalan saja. Kalau untuk perapihan, ya paling merapikan ojol dan pejalan kaki. Kita kan tidak ada hak untuk melarang orang cari uang. Keamanan disini sudah bagus, ada keamanan kampung, komplek juga.


“Kadang ada dishub kesitu ngatur, satpol PP juga, kalau lagi parah-parahnya.”


“motor yang parkir diluar rame-rame (depan tanah kosong) biasanya motor petugas keamanan MRT atau petugas yang jaga tanah kosong itu.”


16 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page