Pak Rafi - Kios Bendera Merah-Putih

Di Indonesia kita sering menemui adanya ‘pedagang musiman’. Pedagang musiman ini hanya hadir di waktu-waktu tertentu saja. Misalkan tukang foto saat wisuda dan pedagang buah yang buahnya hanya hadir satu tahun sekali. Nah, karena ini bulan Agustus, pedagang musiman yang akan kita bahas Pedagang Bendera Merah-Putih!

Pedagang Bendera ini akan mulai muncul dari awal bulan Agustus, tentunya karena Hari Kemerdekaan Indonesia! Di Jakarta, kita akan ketemu pedagang bendera musiman ini di lampu merah, di depan toko, dan di pinggir-pinggir jalan. Uniknya lagi, hampir setiap Pedagang Bendera yang kita temui berasal dari Cirebon! Salah satunya ada di sekitar Pasar Jatinegara, namanya Pak Rafi!

Kali ini kamu ngobrol bareng Pak Rafi, Pedagang Bendera di Jatinegara!

Halo pak, gimana jualan merah-putihan tahun ini?

Wah, susah sih ini, pasarnya baru dibuka lagi habis 1 bulan ditutup. Ini juga masih sepi ya.

Biasanya dagang apa pak kalau bukan bendera?

Biasanya ya payung, jas hujan, banyak lah. Ikut musiman sih. Ini kan depan pintu pasar, jadi orangnya lewat mau beli sesuatu kalo pas momennya gitu.

Bapak asalnya dari Cirebon bukan?

Eh ya emang Cirebon saya, gimana tau itu?

Kami udah sering ngobrol sama tukang bendera, banyaknya dari Cirebon kayaknya.

Oh iya emang banyak banget. Di sana jualan 17an udah jadi tradisi lokal. Ada banyak gudang sih jadi aman nyimpan barangnya.

Jadi dibanding tahun kemarin ini lebih susah ya jualan merah-putihan?

Jauh lebih dikit tahun ini ya. Sebenarnya tahun lalu masih oke sih, mungkin karena enggak lagi lockdown ya. Tahun ini hanya yang kecil-kecil laku, yang 5 ribuan gitu.

Karena kondisi ekonomi semua orang lagi susah juga ya.

Betul. Siapa mau merayakan 17an kalo kondisinya begini? Apalagi banyak perusahaan ditutup, dikit amat yang mau pasang merah-putihan gitu. Kalau untuk saya mungkin hilangnya 80% pendapatan ya.

Oke pak Rafi, makasih ya. Semoga sukses jualan tahun ini.

Ya sama-sama.